Notification

×

Iklan

Iklan

Kabupaten Sumba Tengah Torehkan Tingkat Kemiskinan Tertinggi di NTT, Kota Kupang Raih Prestasi Terendah

Senin, 22 Januari 2024 | 4:47 PM WIB | Di Baca 0 Kali Last Updated 2024-01-22T08:47:05Z

Kupang, Timorexotic.com||  Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur, Ayodhia G.L. Kalake,SH.MDC, mengumumkan data terbaru mengenai tingkat kemiskinan di Provinsi NTT. Pada jumpa pers di Aula Dinas Kominfo Provinsi NTT, Ayodhia menjelaskan bahwa pada Maret 2023, persentase penduduk miskin di provinsi ini mencapai 19,96%, mengalami penurunan sebesar 0,27 persen dari September 2022 dan 0,09 persen dari Maret 2022.


Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur, Ayodhia G.L. Kalake,SH.MDC saat memberikan keterangan pers di Aula Dinas Kominfo Provinsi NTT pada Senin, 22 Januari 2024.


Kabupaten Sumba Tengah menjadi sorotan dengan tingkat kemiskinan tertinggi, mencapai 31,78%, diikuti oleh Sumba Timur (28,08%) dan Sabu Raijua (28,37%). Di sisi lain, Kota Kupang memimpin dengan tingkat kemiskinan terendah, hanya 8,61%, disusul oleh Flores Timur (11,77%) dan Ngada (12,06%).


Jumlah penduduk miskin Provinsi NTT pada Maret 2023 mencapai 1,14 juta orang, turun 8,06 ribu orang dari September 2022, namun naik sebanyak 9,49 ribu orang dari Maret 2022. Kabupaten TTS, Sumba Barat Daya, dan Kabupaten Kupang memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi, sementara Nagekeo, Ngada, dan Sumba Tengah menunjukkan angka yang lebih rendah.


Ayodhia juga menyampaikan bahwa tingkat kemiskinan ekstrem Provinsi NTT pada 2023 sebesar 3,93%, mengalami penurunan signifikan sebesar 2,63 persen dari tahun 2022. Kabupaten Sumba Tengah, TTS, dan Sumba Timur memiliki persentase tertinggi pada 2022, sementara Nagekeo, Flores Timur, dan Alor menorehkan angka terendah.


Penting dicatat bahwa standar kemiskinan ekstrem yang digunakan adalah $1,9 PPP, setara dengan Rp. 10.739 per kapita per hari. Ayodhia menjelaskan bahwa ini mengikuti prinsip Purchasing Power Parities, yang telah disesuaikan dengan standar biaya hidup antar negara.


Meskipun Provinsi NTT mencatat penurunan tingkat kemiskinan, tantangan tetap ada di beberapa kabupaten. Langkah-langkah strategis diharapkan untuk meratakan tingkat kemiskinan di seluruh wilayah, menjadikan perbaikan ekonomi sebagai prioritas utama.


Penulis: Febro Kapitan 

×
Berita Terbaru Update