Notification

×

Iklan

Iklan

Angka Balita Stunting di NTT Mengalami Penurunan Sebesar 5,7 Persen. Ini Rinciannya

Senin, 22 Januari 2024 | 10:12 PM WIB | Di Baca 0 Kali Last Updated 2024-01-22T14:12:31Z

  

Kupang,Timorexotic.com|| Prevelensi balita Stunting di NTT mengalami penurunan. Hal tersebut berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM) tahun 2021 sebesar 20,9%, tahun 2022 sebesar 17,7%,tahun 2023 sebesar 15,2%. 


Dari data tersebut dapat dilihat bahwa tren balita stunting mengalami penurunan sebesar 5,7 persen. 


Demikian yang disampaikan Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G.L. Kalake,SH.MDC, dalam Jumpa Pers dan media gathering di Aula Dinas Kominfo Provinsi NTT pada Senin, 22 Januari 2024.

"Untuk pencapaian penurunan Stunting tahun 2024, akan dilakukan pengukuran dan penimbangan pada bulan Februari. Hasilnya akan dipublikasikan setelah dikompilasi dari Kabupaten/Kota se-NTT," ucap Ayodhia.


Dirinya juga mengungkapkan bahwa berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Prevelensi Balita Stunting di NTT tahun 2021sebesar 35,5% dan sampai dengan akhir 2023 belum ada publikasi data Stunting yang diukur berdasarkan metode pengukuran SSGI. 


"Perbedaan kedua data publikasi ini karena metode pengukurannya berbeda," jelasnya. 


Dirinya menambahkan, "Metode pengukuran SSGI menggunakan indikator spesifik (Kesehatan misalnya : asupan gizi,protein, vitamin, kunjungan ke Posyandu) dan sensitif (sektornon Kesehatan ; misalnya ketersediaan air minum, Kursus PraNikah, Larangan Pernikahan Di Bawah Usia/Pernikahan Dini),metode pengukuran SSGI juga menggunakan Aksi Sensitif (penimbangan berat badan, pengukuran berat badan, lingkar kepala, dll)," ungkapnya. 


Jadi pengukuran dengan metode pengukuran SSGI lebih komplit, lebih banyak variabelnya atau lebih banyak faktor pengaruhnya daripada metode pengukuran E-PPGBM yang menggunakan aksi spesifik. 


"Untuk tahun 2024, kami berfokus dalam mengintervensi balita-T (berat badan tidak naik ataupun turun) agar tidak turun kelas ke kategori Gizi Buruk," ucap Ayodhia. 


Adapun jumlah stunting tertinggi berdasarkan data Sasaran Riil tahun 2023, "(hasil penimbangan Agustus 2023) Kabupaten Sumba Barat Daya (31,9%; 9.762 bayi), Kabupaten TimorTengah Selatan (22,3%; 8.924 bayi), Kabupaten Timor TengahUtara (22,6%; 4.555 bayi), Kota Kupang (17,2%; 4.019 bayi),Kabupaten Kupang (13,0%; 3.872 bayi), Kabupaten Manggarai(13,1%; 3.841 bayi)," jelasnya. 


Adapula Ayodhia mengutarakan bahwa Kota dan lima Kabupaten dengan jumlah balita T terbanyak adalah Kota Kupang 9.656 balita, Kabupaten FloresTimur 7.896 balita (kemungkinan akan naik setelah ada erupsi  Gunung Lewotobi), Kabupaten Timor Tengah Selatan 7.474 balita, Kabupaten Kupang 7.452 balita, Kabupaten Timur Tengah Utara 7.442 balita, dan Sumba Timur 6.020 balita. 


Pemerintah Provinsi NTT berkomitmen untuk terus berupaya dalam penanganan stunting melalui pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan SK Gubernur sehingga pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif dapat berjalan dengan baik. Hal itu juga akan berdampak pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia NTT menuju generasi emas NTT. 


Pemprov NTT akan memberikan perhatian khusus kepada Kabupaten/Kota yang prevalensi stuntingnya masih tinggi. 

Penanganan stunting ini akan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan seluruh OPD terkait untuk intervensi sensitif dan intervensi spesifik. Intervensi penanggulangan stunting berpedoman pada Perpres No : 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stuntingyang terdiri dari 12 indikator dengan kontribusi penurunan sebesar30% dengan kelompok sasaran : Remaja Putri (pemberian tablettambah darah, skrining anemia), Ibu Hamil (pemberian makanan tambahan, pemeriksaan ibu hamil), Ibu menyusui (pemberian vitamin A), dan anak Berusia 0-59 Bulan (timbang setiap bulan diposyandu, pemberian Vitamin A sesuai peruntukkan dan kebutuhan, pemberian makanan tambahan, pemberian imunisasidasar lengkap).

Intervensi spesifik fokus kepada 1.000 Hari Pertama Kehidupan.

Penulis: Febro Kapitan 

×
Berita Terbaru Update