Notification

×

Iklan

Iklan

Capaian Pengendalian Inflasi NTT Memperoleh Penghargaan TPID Provinsi Terbaik

Selasa, 23 Januari 2024 | 3:44 PM WIB | Di Baca 0 Kali Last Updated 2024-01-23T07:44:25Z

Kupang,Timorexotic.com|| Salah satu variabel makro ekonomi adalah Inflasi yang perlu diperhatikan dengan baik karena sangat menyentuh sektor ekonomi di daerah.

Kita patut berbangga karena capaian pengendalian inflasi NTT juga ditandai dengan raihan Provinsi Nusa Tenggara Timur memperoleh penghargaan TPID Provinsi Terbaik untuk kategori TPID ProvinsiTerbaik wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua pada Penganugerahaan TPID AWARD pada tahun 2022 lalu. Bahkan Kota Kupang meraih kategori TPID Kota Terbaik dan Kabupaten Sabu Rajua meraih kategori TPID Kabupaten/Kota Berprestasi.


Demikian yang disampaikan Ayodhia G. L. Kalake, SH, MDC, Penjabat Gubernur NTT dalam momen Jumpa Pers dan Media Gathering pada Senin, 22 Januari 2024.


"Untuk kondisi inflasi Provinsi Nusa tenggara Timur pada bulan Desember 2023 (YoY) adalah sebesar 2,42% (di bawah inflasinasional 2,61%), berada dalam target rentang sasaran (3±1%). Capaian ini sangat baik jika dibandingkan dengan inflasi NTT Desember 2022 yang mencapai 6,6% (di atas inflasi nasional yang sebesar 5,4%). Capaian ini berkat terjaganya kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok, dan sistem distribusinya terjaga, serta didukung dengan terbayarnya Tambahan Penghasilan Pegawai yang dibayar penuh selama tahun 2023 serta digunakannya dukungan dana Belanja Tak Terduga untuk membantu mengurangi beban pengeluaran masyarakat," jelas Ayodhia. 


Ayodhia juga menjelaskan bahwa berdasarkan data tahun 2022, sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial berkontribusi 12,82% terhadap Produk Domestik Regional Bruto NTT. 


"Di tahun 2024, Pemprov NTT tetap berkomitmen untuk memprioritaskan pembayaran TPP dan mendorong penggunaan dana BTT secara optimal untuk pengadaan bahan pangan,gerakan pangan murah, subsidi transportasi untuk mendukung

distribusi dari daerah surplus ke defisit, apabila sewaktuwaktu dibutuhkan. Selain itu, tingkat inflasi di 3 Kota NTT (Kupang, Waingapu, dan Maumere) sesuai standar pengukuran IHK (Indeks Harga Konsumen) mengalami inflasi YoY diantaranya Kota Kupang sebesar 2,21%, Kota Maumere sebesar 3,33% dan Kota Waingapusebesar 3,27%. Kondisi inflasi ini disebut ‘INFLASI MODERAT”masih dalam batas kewajaran," tuturnya. 


Dirinya pun menyebutkan secara bulanan, 5 komoditas penyumbang utama  andil inflasi di Provinsi NTT pada Bulan Desember 2023 adalah Cabe Rawit, tarif Angkutan Udara, Sawi Hijau, Sawi Putih dan Nasi dengan lauk. Sedangkan 5 komoditas penyumbang utama andil deflasi adalah Beras, Ikan Tembang, Daun Singkong, Daging Babi dan Daun kelor.


Penjabat Gubernur ini pun menjelaskan bahwa adapun permasalahan dan kendala utama komoditas andil inflasiProvinsi NTT Tahun 2023 di antaranya berupa :

1) Beras. Diakibatkan sebagian besar pasokan beras di Provinsi NTT masih harus didatangkan dari luar daerah seperti Sulawesi selatan, Nusa Tenggara Barat dan Jawa timur sehingga kondisi harga sangat tergantung pada kondisi pasokan di daerah asal, serta kondisi kemarau yang lebih panjangdi tahun 2023 juga turut mempengaruhi produksi beras lokal maupun luar daerah. 


2) Tarif Angkutan Udara. Kondisi geografis NTT yang terdiri darikepulauan membuat penerbangan menjadi moda transportasiutama intra provinsi dan juga maskapai yang beroperasi masih

terbatas dan cenderung didominasi oleh satu maskapai. 


Terkait hal ini, Pemprov sedang menjajaki pembukaan beberapa jalur internasional yang diharapkan dapat menggerakkan perekonomian NTT, khususnya di sektor pariwisata.

 

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dubes Indonesia CanberraAustralia dan Konsul RI di Darwin terkait rencana pembukaanpenerbangan Kupang-Darwin, yang diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan Australia ke NTT. Selain itu, pihak Air Asia sudah membuka penerbanganDenpasar-Kupang. Hal ini akan menambah konektivitas baikintra maupun antar daerah ke provinsi NTT yang selama inisudah dilayani oleh beberapa maskapai penerbangan," jelas Ayodhia. 


3) Daging dan Telur Ayam Ras. Sebagian besar pasokandaging dan telur ayam ras di Provinsi NTT masih harusdidatangkan dari luar daerah seperti Jawa Timur sehingga kondisiharga sangat tergantung pada kondisi pasokan di daerah asal danpenyesuaian harga BBM juga menyebabkan kenaikan biaya logistik.

4) Ikan-ikanan. Komoditas ikan juga menjadi penyumbang inflasi akibat pasokan nelayan yang terbatasdi tengah kondisi cuaca di laut yang tidak menentu, juga konsumsi ikan di NTT cukup tinggi sehinggamemberikan andil yang cukup besar terhadap inflasi secara keseluruhan.

5) Hortikultura. Inflasi komoditas hortikultura seperti bawang merah, cabai merah, dan cabai rawitsecara historis cenderung meningkat di akhir tahun seiring dengan masuknya musim penghujan.


Sementara itu, komoditas hortikultura sayuran seperti kangkung, bayam, dan sawi sebagian besar diproduksi oleh petani lokal NTT. 


Ayodhia pun menyampaikan bahwa sesuai dengan Rekomendasi High Level Meeting TPID NTT pada 29 Desember 2023 lalu makaUpaya dan Tindak Lanjut Pengendalian Inflasi Provinsi NTT yaitu:


1) Fokus Lokasi utama pengendalianinflasi di NTT adalah Kota Kupang sebagai kota pengukuran IHKK dengan bobot IHK terbesar (80,7%), selanjutnya Maumere (10,2%) dan Waingapu (9,3%) sebagai Kota pengukuran IHK. Kemudian tambahan Kota pengukuran IHK (terhitung mulai Januari 2024) yakni Bajawa (Kabupaten Ngada) dan Soe (Kabupaten TTS).

2) Fokus Komoditas utama pengendalian inflasi di NTT adalah Bawang Merah, Bawang Putih, Cabai Rawit, Cabai Merah, Daging ayam Ras, Telur Ayam Ras, sayuran (Kangkung, Bayam, Sawi Hijau, Sawu Putih) dan ikan ikanan (Kembung, Tongkol, Tembang dan Layang).


Upaya pengendalian inflasi Provinsi NTT disesuaikan dengan arahan Mendagri pada Rakornas 3Januari 2024, yaitu 1)Lakukan Gerakan Tanam, 2) Pendistribusian Bantuan Kepada Keluarga Penerima Manfaat Agar Tepat Sasaran, 3) Kampanyekan Tidak Boros Pangan, 4) Lakukan Rekonsiliasi Data, 5)Melakukan Gerakan Stabilisasi Pasokan Dan Harga Pangan, dan 6) Gerakan Pangan Lokal.


"Dapat kami sampaikan juga bahwa jumlah stok beras masih mencukupi kebutuhan masyarakat

sebanyak 315.796,11 Ton untuk 3,5 bulan ke depan per Januari 2024," tandas Ayodhia.

Penulis: Febro Kapitan 

×
Berita Terbaru Update