Notification

×

Iklan

Iklan

WHO Rayakan HUT ke-75 dan Menyerukan Pemerataan Kesehatan dari NTT

Jumat, 01 September 2023 | 9:23 PM WIB | Di Baca 0 Kali Last Updated 2023-09-01T13:23:20Z

 

Kupang,Timorexotic.com|| Merayakan HUT WHO ke-75 dengan mengadakan pameran multimedia dan rangkaian acara dengan tema "Sehat untuk Semua". Hal ini merupakan sebuah momentum untuk merefleksikan kemajuan yang dicapai dalam kesehatan masyarakat, dan untuk berkomitmen kembali mencapai pemerataan untuk semua. Perayaan peringatan HUT WHO ke-75 tersebut dilaksanakan di Lippo Plaza Kupang pada 1 hingga 3 September 2023.


Tema tersebut menekankan pentingnya memastikan setiap orang memiliki akses setara ke sarana penting untuk hidup sehat, termasuk layanan kesehatan berkualitas, makanan sehat dan aman, air, sanitasi, serta lingkungan untuk hidup, belajar, dan bekerja, tanpa diskriminasi. 


Demikian yang disampaikan Dr. Mukta Sharma, Technical Officer WHO Indonesia dalam pembukaan pameran multimedia dan rangkaian acara WHO75 di Kupang pada Jumat, 1 September 2023.


"Kesehatan adalah hak asasi manusia yang mendasar. Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan sama untuk hidup yang sehat dan produktif, tanpa memandang jenis kelamin, usia, ras, status ekonomi, kemampuan fisik, dan lokasi geografis," ucapnya.


Pameran multimedia itu menampilkan foto-foto dan video-video program kesehatan masyarakat dengan topik mencakup pengendalian penyakit menular, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, darurat kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, dan promosi kesehatan. 


Selain itu, akan ada pula acara bincang-bincang, Jalan Sehat dan lomba-lomba untuk mempromosikan praktik kesehatan preventif, menyebarkan informasi kesehatan, dan mendorong masyarakat melakukan gaya hidup sehat. Pameran dan rangkaian acara ini terbuka untuk umum dan gratis.


Sebelumnya, pada 7 April 2023 lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merayakan ulang tahunnya yang ke-75 bersama 194 Negara Anggota dan beragam mitra lainnya, menandai tonggak sejarah dalam kesehatan global. 


Indonesia bergabung dengan WHO pada 1950 dan telah bekerja bahu membahu untuk mewujudkan kesehatan bagi seluruh rakyat di tanah air. Indonesia telah mencapai kemajuan luar biasa dalam meningkatkan hasil kesehatan, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai kesehatan yang merata. 


Meskipun negara ini telah mencapai pencapaian signifikan dalam Jaminan Kesehatan Nasional yang kini mencakup lebih dari 90% populasi serta dalam mengurangi penyakit menular dan kematian anak, masih banyak orang belum memiliki akses terhadap sarana kesehatan, terutama orang dengan disabilitas, perempuan, lanjut usia, dan mereka yang hidup dalam kemiskinan. 


Menandai kesempatan tersebut, WHO menyerukan komitmen baru untuk pemerataan kesehatan di Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia dan seluruh dunia. 


WHO akan terus mendukung Indonesia dalam mencapai komitmen tersebut. Pandemi COVID-19 telah menunjukkan bahwa melindungi kesehatan merupakan hal mendasar bagi ekonomi, masyarakat, keamanan, dan stabilitas dunia. Pandemi juga menyoroti adanya ketidaksetaraan kesehatan dan bagaimana hal tersebut mengakibatkan risiko tidak proporsional dan dampak sosial-ekonomi penyakit kepada kelompok rentan. Belajar dari pandemi ini, WHO siap mendukung negara-negara di seluruh dunia untuk membangun kembali dunia yang lebih sehat dan adil bagi semua.


Bersamaan dengan upaya tersebut, Provinsi NTT telah bekerja sama erat dengan WHO untuk mewujudkan kesehatan untuk semua warga NTT.

Kolaborasi ini terjadi dalam, antara lain, meningkatkan gizi, imunisasi, dan surveilans pada anak. 


Dalam hal imunisasi, WHO berkomitmen mendukung Indonesia menjangkau semua anak dan menutup celah imunisasi untuk mencegah kejadian luar biasa pada masa mendatang. Sejak Juni 2022, WHO telah menempatkan staf teknis vaksinasi di NTT untuk menyediakan dukungan imunisasi langsung dan komprehensif di lapangan.

NTT dan WHO juga bahu-membahu mencegah dan mengendalikan penyakit seperti malaria dan penyakit tropis terabaikan. 


Adapun WHO telah menggandeng Timor Leste untuk mengeliminasi malaria di Pulau Timor melalui pelaksanaan kajian situasi malaria, pelatihan surveilans untuk staf Puskesmas di perbatasan, serta menyiapkan kajian tentang efektivitas terapi di Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Kupang. 


WHO juga telah mendukung kajian risiko bersama dan surveilans rabies, serta dalam proses menyediakan vaksin rabies untuk NTT. Selain itu, WHO telah mendukung kegiatan percepatan eliminasi kaki gajah, atau filariasis, di Kabupaten Sumba Barat Daya. 


Dr. Mukta Sharma mengajak seluruh masyarakat untuk memperbaharui komitmen terhadap pemerataan kesehatan. 


 "Kita telah membuat langkah besar dalam meningkatkan hasil kesehatan bagi masyarakat, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengatasi ketidaksetaraan kesehatan di Kupang, NTT, Indonesia. Mari kita perbarui komitmen kita terhadap pemerataan kesehatan dan bekerja sama untuk memastikan setiap orang memiliki kesempatan untuk hidup sehat dan produktif,” ungkap Mukta. 


WHO Didedikasikan untuk kesejahteraan semua orang dan dipandu oleh sains, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memimpin dan memperjuangkan upaya global untuk memberi semua orang, di mana pun mereka berada, kesempatan sama untuk hidup yang aman dan sehat. 


Mereka adalah badan PBB untuk kesehatan yang menghubungkan negara, mitra, dan orang-orang di garis depan di lebih dari 150 negara. WHO memimpin respons dunia terhadap darurat kesehatan, mencegah penyakit, mengatasi akar penyebab masalah kesehatan, dan memperluas akses ke obat-obatan dan perawatan kesehatan. Misi kami adalah mempromosikan kesehatan, menjaga dunia tetap aman, dan melayani yang rentan.

Penulis: Febro Kapitan 

×
Berita Terbaru Update