Notification

×

Iklan

Iklan

Lestarikan Budaya, Rumah Adat Suku Noetnana di Rehab

Rabu, 05 Oktober 2022 | 5:21 AM WIB | Di Baca 0 Kali Last Updated 2023-01-12T17:56:53Z

Malaka, Timorexotik.com|| Anggota rumah suku Noetnana yang berada di Desa Biau dan juga yang tersebar di beberapa desa lainnya lakukan kegiatan perehaban rumah adat suku Noetnana di Desa Biau. Hal ini dikarenakan kondisi atap rumah suku (rumah adat) terlihat rusak sejak beberapa tahun yang lalu.

Indonesia dijuluki sebagai negara yang unik, karena memiliki ± 742 bahasa/dialek, terdiri atas berbagai suku bangsa dan sub suku bangsa, jumlahnya tidak kurang dari 478 suku bangsa. Kekayaan dan keanekaragaman budaya dan bahasa itu ketika menyatu benar-benar melahirkan keindahan dan juga keunikan.

Keindahan dan keunikan tersebut menjadikan bangsa Indonesia dikenal manca negara sebagai negara yang memiliki keberagaman latar belakang budaya.

Begitu pula tradisi serta citra budaya di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur yang sudah sekian lama dilestarikan oleh para penerus dan pecinta serta pegiat budaya.

Desa Biau, adalah salah satu desa yang terletak di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dihuni masyarakat, yang dipenuhi dengan latar belakang suku yang berbeda. 

Tidak terlepas dari budaya, masyarakat Kab. Malaka, Desa Biau berusaha untuk melestarikan budaya yang sudah dipelihara dan dijaga selama ini guna mempertahankan serta menjaga amanah para petuah (leluhur) yang sudah mendedikasikan tradisi ini sejak dahulu kala.

Pantauan media di lokasi, pada Selasa (04/10/22) prosesi ini dilakukan oleh seluruh civitas rumah suku Noetnana, Malaka.

Prosesi perehaban rumah adat tersebut dihadiri oleh seluruh lapisan masyarakat suku Noetnana dan tidak menutup kemungkinan bagi suku lainnya untuk ikut berpartisipasi.

Suku Noetnana adalah salah satu rumah suku yang dimiliki oleh segenap masyarakat Desa Biau, Malaka yang tersebar di kabupaten Malaka pada umumnya, ada pula yang berada di kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara (TTU).

Prosesi perehaban rumah Suku Noetnana tersebut melibatkan seluruh elemen masyarakat se-Desa Biau, Kecamatan Io Kufeu yang pada dasarnya adalah sebagai penerus rumah suku Noetnana Malaka, dan juga melibatkan beberapa suku lainnya yang masih memiliki relasi kekeluargaan dengan rumah suku Noetnana (sesepuh suku Noetnana).

Salah satu masyarakat yang berasal dari suku Noetnana, yang tak ingin disebutkan namanya kepada media ini menyampaikan bahwa prosesi perehaban rumah suku Noetnana ini sudah direncanakan sebelumnya. 

"Rencana pelaksanaan prosesi perehaban rumah suku Noetnana ini sudah rencanakan sejak beberapa bulan yang lalu, bersama para petuah dan dan tua adat," katanya.

Menurutnya, prosesi seperti ini harus dilakukan oleh para generasi penerus suku agar leluhur dan para penjasa rumah suku selalu dan senantiasa membuka jalan, merestui segala rencana, impian serta masa depan anak cucu. 

"Oleh karena rumah adat (rumah suku) sebagai sarana sekaligus sebagai penghantar segala permohonan anak cucu, maka generasi penerus seharusnya juga memperhatikan dan memberikan perhatian bagi existensi rumah adat dimasa mendatang. Sebab, pada dasarnya budaya itu merupakan ciri khas masyarakat indonesia timur pada umumnya, dan suku Noetnana pada khususnya," terangnya.

Sambungnya, perehaban rumah suku ini sudah dilakukan sejak Senin (03/10/22). Hal itu dilakukan oleh karena kondisi saat ini sudah memasuki musim penghujan. Oleh karena itu, apapun yang terjadi rumah suku ini harus direhab.

"Walaupun kondisi daerah saat ini sudah diguyur hujan, akan tetapi hal itu tidak mengurangi semangat generasi penerus rumah suku untuk melangsungkan kegiatan perbaikan/perehaban rumah suku ini," ujarnya.

Diakhir kata, dirinya menorehkan harapannya agar prosesi perehaban rumah suku Noetnana ini bisa berakhir sebelum bulan November mendatang.

"Semoga dalam bulan ini, prosesi perehaban rumah suku ini (rumah suku Noetnana) bisa diselesaikan dalam bulan ini, sehingga terhindar dari musim penghujan. Sebab beberapa hari yang lalu, hujan sudah mulai mengguyur kabupaten Malaka," tutupnya.

Untuk diketahui, perehaban rumah suku Noetnana tersebut akan tetap berlangsung diawal Oktober, dan para anggota rumah suku akan berusaha sebisa mungkin agar bisa selesai secepatnya.

Kegiatan tersebut diiringi dengan tari-tarian budaya ketimuran, yakni : rongeng, tebe, likurai dan sebagainya. Hal itu dilakukan agar kekentalan budaya serta adat istiadat ketimuran bisa dipelihara dan tidak mubasir oleh karena kemajuan IPTEK. 

Prosesi perehaban rumah suku Noetnana tersebut berlangsung di Dusun Kotafoun, Desa Biau, Kecamatan Io Kufeu, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia.

Turut hadir: para petuah rumah suku Noetnana, anggota rumah suku Noetnana yang mendiami beberapa desa, yakni; Desa As Manulea, Desa Manulea, Desa Naisau, Desa Tniumanu, dan beberapa desa lainnya. 

Penulis : Novry Nana

×
Berita Terbaru Update