Notification

×

Iklan

Iklan

Aku Hanya Ditinggal Janji (Apa Kabar Desaku)

Selasa, 19 Desember 2023 | 11:43 AM WIB | Di Baca 0 Kali Last Updated 2023-12-19T03:47:14Z

 

Opini: Nixon Tae
Sudah dimana engkau mengembara membawa janji saat itu, masih ingatkah ucapan saat itu untuk kau mengubah wajahku yang malang ini menjadi bercahaya dan cerah seperti mentari di pagi hari? Apakah benar engkau pernah berjanji untuk membasuh tubuhku yang tandus ini dengan kesejukan embun pagi? Namun ini hanyalah satu yang ku ingatkan kembali, agar engkau mengingat kembali janji manis saat itu. Bila diputar kembali situasi saat itu, engkau membujuk seluruh isi dalam perutku ini, agar mengikuti kemauanmu seperti lajunya air di kali maka ada banyak janji yang kau simpan di benak ku ini. Aku menyukai janjimu itu sehingga terjerumus dalam rayuanmu. Semua itu karena ku percaya suatu saat nanti kau pasti menempati janji itu entah cepat atau lambat. Tentu kau tau situasi yang terjadi pada diriku ini, sehinnga kau rela meninggalkan segala kesibukanmu untuk menyatu denganku. Aku yang sebelumnya kau impikan sudah tercapai, lalu apa yang akan kau lakukan untuk diriku ini? Jika teringat kembali semua ini sudah berulang tahun yang pertama. Tubuh ini masih terlihat seperti biasa-biasa saja, belum kau gores tubuh ini dengan sentuhan-sentuhan sepuluh jari dari kedua tanganmu itu. 

Aku menanti kapan kau mengobrak-abrik tubuh ini agar terlihat seperti janji kau waktu itu. Ataukah janji waktu itu bukan keluar dari ide cemerlangmu? Sehingga setelah kau capai apa yang dimpikan, kau kebingungan sendiri dari mana harus kau memulai. Jujur saja pada diri kau sendiri, jika benar semua janji itu bukan dari ide cemerlang kau sendiri tetapi ada orang lain yang hanya memanfaatkan tujuan ini untuk kepentingan lain. Kau memberikan janji untuk membangun secara tranparansi tetapi sudah berulang tahun belum ku lihat apa itu transparansi yang telah kau buat untuk diriku ini. Kau juga berjanji untuk menyediakan air bersih, tetapi janji itu sudah berulang tahun, sampai saat ini aku masih haus seperti ku berada di padang pasir. Aku harus merogo gocek dalam saku untuk berlari kesana-kemari mencari air di sekelilingku ini, lalu kau yang dulu berjanji kepadaku seakan tak melihat dan mendengarkan seruanku ini. 

Banyak ide yang kau berikan untuk menggapai tujuan, tetapi kau terlihat terombang-ambing seperti perahu diterpa ombak dalam lautan, kau biarkan diri ku ini kebingungan entah mau berlari kepada siapa. Apakah kau masih membutuhakn waktu agar bisa tercapai janji-janji itu? Ataukah kau sementara dalam proses? Apakah ulang tahun pertama ini terlalu cepat bagimu? Maaf akhirnya timbul banyak pertanyaan bagimu karena kau sendiri yang datang membawa janji dan rayuan manis itu. Waktu itu kau datang bagaikan sang penyelamat yang seakan akan mengubah wajahku dalam waktu yang singkat. Kau membuatku malu sendiri untuk menagih janji. Aku menginkan agar kita sama-sama bergandengan tangan ke rumah Tuhan, tetapi kau biarkan ku berjalan sendiri tanpa ada pasangan hidup. Aku mau kita bermain basket, voli dan badminton bersama, hanyalah semua faslitas itu tak ada di sekelilingku. Aku juga mau untuk menari bersama denganmu, tatapi kau tidak membimbing aku. Kau meminta agar aku bisa berpendidikan tinggi tetapi kau tidak memberikan aku akses untuk meraih impian itu. Aku ingin hidup sehat seperti apa yang kau inginkan, namun aku tidak tahu obat apa yang harus ku komsumsi, sebab tidak ada yang menuntun aku. Aku mengeluh seperti anak ayam kehilangan induk. Tubuh ini seakan tak terurus badanku banyak tertempel daki. 

Setiap malam aku tak bisa tidur karena hati ini selalu merasa gelisah dan ketakutan, setiap malam selalu terdengar gongongan anjing di pelataran rumah, aku mau meminta tolong tetapi tidak ada satupun orang yang berjaga di pos kamling. Sampai kapan kau biarkan aku seperti ini, jangan kau seperti mantan-mantanku dulu yang hanya datang meninggalkan luka lalu pergi selamnya. Salah satu luka yang masih membekas dari salah satu mantanku, dia merawat pipa seindah cakrawala tetapi tak ada satu tetes air pun yang mengalir disana.

Oleh karena itu aku memilihmu untuk menggantikannya agar luka itu bisa terobati, aku sangat berharap kepadamu jangan kau seperti mereka yang dulu. Bila memang ulang tahun yang pertama ini teralalu cepat bagimu, semoga saja kedepannya kau bisa berbenah diri. Rumah ini tak jauh dari perkotaan dan diapit diantara beberapa wilayah terdekat, sehingga ini menjadi kesempatan besar bagi kau agar mengubah wajahku ini agar terlihat indah bagi mereka yang memandangku. Semua itu akan menjadi cerminan jika kau benar-benar mencintaiku. Seluruh organ pada tubuhku ini bisa kau obrak-abrik agar terlihat baik seperti apa yang kau impikan waktu itu. Aku malu dengan teman-temanku yang lain karena kami sama-sama dilamar satu tahun yang lalu tetapi mereka terlihat cantik karena dirawat dengan baik. Apakabar dirimu, aku merindukan kebersamaan kita  yang dulu memikirkan visi dan misi bersama, berjalan di alam bebas diiringi angin yang sepoi sambil memandang kelangit. Interpretasi ini agar antara kau dan aku berjalan bersamaa, jangan kau berjalan sendiri lalu meninggal aku seorang diri. 

Aku beri kamu rekomendasi biar kamu benar-benar mencintaiku. Silahkan kamu membuat jadwal untuk bisa merealisasikan janji-janji sebelumnya dengan lakukan pertemuan bersama orang-orang yang pada saat itu datang bersamamu untuk melamar aku. Kau tidak perlu repot untuk dari mana kau memulai, tetapi pilihlah satu janji dan laksanakan itu agar bisa terlihat bahwa kau tidak sedang tertidur. Aku yakin kau tidak mungkin berjanji tanpa ada dasar, tetapi kau berjanji atas data yang sudah kau pegang. Disekelilingmu ada banyak orang hebat yang selalu siap mendampingimu, bisa kamu berdiskusi dengan mereka dan temukan jalan keluar untuk meraih tujuan yang baik.

Ataukah semua ini telah kau lakukan, aku minta kau tunjukkan agar bisa dilihat orang. Jika kau malu untuk menunjukkan, kau bisa melalui orang lain sebagai jembatan agar tidak ada dusta diantara kita. Kau memiliki kemampuan untuk memimpin banyak orang untuk meraih kesuksesan bersama, itulah bekal bagimu agar kau bisa mewujudkan janji sebelumnya. Tidak usah kau banyak berteori tetapi secara realita tidak ada satupun yang kau buat. 

Aku ketakutan bila suatu saat nanti timbul banyak pertanyaan lebih dari saat ini, oleh karena itu belum terlambat bila kau mau memperbaiki diri untuk meraih misi itu. Aku minta kamu jangan tipis telingga untuk mendengar masukan-masukan dari mereka yang ingin membantumu kembali ke jalan yang benar. Kamu bisa menampung setiap masukkan dan silahkan memilah mana yang penting bagi kamu untuk bisa berbenah diri.**

×
Berita Terbaru Update