Bulan November, dengan perlahan, memperkenalkan musim gugur yang memesona. Pepohonan berganti warna, daun-daun berguguran, dan udara mulai berembus sejuk.
Bulan ini membuat hati kecil ini merindukan keluarga yang ada di kampung halaman. Saat dimana bersama keluarga merayakan hari arwah dengan tradisi membakar lilin di pekuburan serta melaksanakan ritual.
Setiap tahun, ketika bulan November tiba, suasana hati ini berubah. Bulan ini bukan hanya tentang perubahan cuaca yang membawa embun pagi yang sejuk dan langit yang mendung, tetapi juga mengandung makna mendalam yang mengingatkan kita akan pentingnya menghormati para arwah yang telah meninggalkan dunia ini. Salah satu momen penting dalam bulan November adalah peringatan Hari Arwah, yang jatuh pada tanggal 2 November. Pada hari ini, orang-orang memperingati arwah orang yang telah meninggal dengan berbagai tradisi dan ritual, salah satunya adalah membakar lilin.
Tradisi membakar lilin bagi para arwah adalah bentuk penghormatan yang dilakukan oleh banyak budaya di seluruh dunia. Lilin-lilin yang dinyalakan mewakili cahaya roh yang masih hidup dalam kenangan kita. Di tengah kegelapan malam, cahaya lilin ini memberi penghiburan kepada kita dan juga diyakini membimbing roh orang yang telah meninggal menuju kehidupan setelah kematian.
Pada moment 2 November ini juga setiap keluarga akan mempersiapkan berbagai macam jenis bunga untuk ditaburkan di pekuburan.
Pembauran bunga di kuburan memiliki makna yang dalam dan universal dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Tindakan ini melambangkan penghormatan, keindahan, dan kesetiaan kepada orang yang telah meninggal.
Selain peringatan Hari Arwah, bulan November juga dikenal dengan sebutan "bulan berkabung." Masyarakat merasakan nostalgia dan kerinduan yang mendalam, yang sering kali memicu keinginan untuk kembali ke akar, ke tempat-tempat di mana mereka berasal. Inilah yang menjadikan bulan November sebagai waktu yang tepat bagi banyak orang untuk kembali ke kampung halaman.
Pulang ke kampung halaman bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan emosional dan spiritual. Ini adalah kesempatan bagi orang-orang untuk bersatu kembali dengan keluarga dan teman-teman lama, merayakan kenangan bersama, dan menghormati para leluhur. Di tengah kesibukan kehidupan sehari-hari, momen ini memberi peluang untuk menghargai nilai-nilai kebersamaan, cinta, dan kesetiaan.
Penulis: Nixon Tae