Notification

×

Iklan

Iklan

Rekam Jejak Marten Lutan, Putra Malaka Jadi Petinju Terkenal di Bali

Jumat, 25 Agustus 2023 | 7:25 AM WIB | Di Baca 0 Kali Last Updated 2023-08-24T23:25:14Z
Marthen Lutan

Malaka,Timorexotic.com || Marthen Lutan, salah satu pegiat tinju amatir di Bali kembali menjawab undangan Pemerintah Daerah Malaka demi memeriahkan Kejuaraan Daerah (Kejurda) yang akan digelar Pemda Malaka pada Jumat, 25 s/d Rabu, 30 Agustus 2023 di lapangan umum Kabupaten Malaka.


Hal itu disampaikan Marten Lutan kepada media ini, Kamis (24/08/23) saat berada di rumah jabatan Bupati Malaka.


"Pertama kali saya kenal tinju di Laka Boxing Camp Atambua pada bulan Agustus tahun 2016. Coach yang melatih dan mendampingi saya waktu itu adalah Bapak Anton Waso, yang saat itu bekerja sebagai tenaga security di SMA Negeri 2 Atambua, tempat saya bersekolah," katanya.


Dikatakan putra daerah Malaka itu, dirinya mengikuti Boxing Camp waktu itu hanya sekedar untuk berolahraga selama mengemban pendidikan di Atambua. Dan setelah selesai pendidikan, ia memilih untuk beristirahat (break) dalam rentan waktu yang tak ditentukan, lalu memilih untuk bekerja sebagai pedagang sayur.


Pada bulan Oktober tahun 2017 yang lalu, ia memutuskan untuk merantau ke kota Bali. Oleh karena ingin melanjutkan karier sebagai petinju, disana ia bekerja sambil mencari tempat tinju (sasana), dan satu tahun kemudian yakni di tahun 2018, ia menemukan tempat tinju yakni sasana Setia Budi, yang berada di Kabupaten Badung Bali. Disanalah dirinya memulai karier di bidang olahraga (boxing) dibawah bimbingan  Bapak Willy sebagai coach.


"Dipertengahan tahun 2018 (bulan Agustus) saya tampil mewakili Kabupaten Badung Bali di Bupati Cup Buleleng. Saya sering diundang untuk ikut bertanding di Jawa Timur, dan pada bulan Maret, tahun 2019 saya mendapatkan medali emas untuk pertama kalinya usai menang di ronde ke-2 atas petinju Denpasar yang berasal asal Sumba Timur. Saya juga pernah memperoleh medali perak dalam kompetisi Bupati Cup Banyuwangi, Jawa Timur. Saat itu saya bekerja di Hotel Grand Bali Sanisuite," jelasnya.


Marthen melanjutkan, pada tahun 2020 bertepatan dengan situasi pandemi, ia  saya meninggal sasana tinju Setia Budi lalu berangkat ke Merauke Papua untuk meniti masa depannya menjadi tenaga kerja. 


"Setelah tiba disana, saya bergabung dalam salah satu wadah kategorial gereja Katholik, yakni organisasi pencak silat pendidikan Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM). Dalam wadah ini, saya mulai belajar secara perlahan-lahan. Para pendahulu organisasi (anggota/senior) memberikan bimbingan selama ± 12 bulan. Dan pada bulan Juni 2022, saya resmi dilantik menjadi anggota sah organisasi karena telah melalui tahap terakhir yakni kegiatan pendadaran bagi para calon anggota. Usai pendadaran saya kembali ke Bali untuk melanjutkan karir sebagai petinju amatir, dan bulan September 2022 saya kembali meraih medali emas untuk kedua kalinya dalam Kejurda Provinsi Bali," pungkasnya.


Bulan Desember 2022, sambungnya, ia kembali diundang oleh Pemda Malaka untuk memperkenalkan Tinju di Kab. Malaka. Usai pertandingan, dan sekembalinya ke Kota Bali, dirinya langsung bergabung dengan Pertina Gianyar Bali atas panggilan dari Pelatih Julio Bria (mantan petinju Amatir Juara sea games 2011) yang juga merupakan salah satu senior tinju amatir putra Malaka .


"Bulan Februari saya mendapat medali perak di Kota Batu Malang, Jawa Timur dan Bulan Maret lalu saya Mendapat medali Emas untuk ketiga kalinya di Kota Malang Jawa Timur. Dan sekarang saya lagi persiapan untuk Pra PON 2 mewakili Bali, namun karena panggilan dari daerah tercinta Malaka saya lebih memilih untuk hadir, untuk berjuang demi tanah kelahiran saya,Dan tanggal 19 kemarin saya Menang WO atas petinju Papua Barat di Fins Club Canggu Bali," tuturnya.


Diakhir kata, ia mengungkapkan isi hatinya semoga giat-giatnya senantiasa diberkati Yang Maha Kuasa, direstui leluhur dan teruntuk almarhum Bapak di alam keabadian senantiasa ikut merestui, dan keluarga besar di Manlea juga ikut memberikan dukungan dan doa.


Untuk diketahui, Marthen merupakan anak ketujuh dari 10 bersaudara, putra bungsu dari pasangan suami istri, Bapak Edmundus Tae (Almarhum) dan Ibu Amanda Un, yang beralamatkan RT/RW 007/007, Dusun Kamu B, Desa Umutnana, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Malaka. Putra kelahiran Nuntoen, 15 Mei 1997, berkeyakinan Katholik. Dalam keluarganya, tak ada satu anggota keluarga yang menyukai olahraga tinju, hanya Marthen satu-satunya yang menjadi kebanggaan keluarga, yang menggeluti olahraga tersebut.


Dalam ajang bergengsi kali ini, Marthen Lutan akan berhadapan dengan Brendelsius Kapo, petinju asal Kabupaten Sikka, dengan durasi pertandingan selama ± 3 menit dalam 3 round pertandingan. Jadwal pertandingan jatuh pada hari Jumat, 25 Agustus 2023, 


Penulis : Nofry Nana

×
Berita Terbaru Update