Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, hadir langsung dalam acara tersebut bersama tokoh agama, pejabat Forkopimda, serta perwakilan masyarakat. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Airmata memiliki potensi besar, terutama dari generasi mudanya yang kreatif dan penuh semangat.
“Kehadiran saya malam ini adalah simbol cinta dan perhatian pemerintah Kota Kupang kepada masyarakat Airmata,” ujar Wali Kota.
Sebagai bentuk dukungan, ia memastikan perayaan Maulid di Masjid Agung Al-Baitul Qadim Airmata akan mendapatkan alokasi tambahan dana sebesar Rp35 juta melalui anggaran perubahan Oktober mendatang.
Lebih dari sekadar seremoni, Wali Kota menekankan bahwa Maulid Nabi adalah momentum meneladani akhlak Rasulullah SAW, mulai dari keikhlasan, kasih sayang, hingga kejujuran. Ia mengingatkan, tradisi ini bukan hanya warisan leluhur, tetapi juga amanah dari generasi mendatang.
“Kalau kita sadar bahwa tradisi ini adalah pinjaman dari anak cucu kita, tentu kita akan menjaganya sebaik mungkin,” tegasnya.
Wali Kota juga mengapresiasi kerukunan warga Kupang yang membuat kota ini berhasil masuk 10 besar Indeks Kota Toleran di Indonesia. “Keberagaman di kota ini bukan hambatan, tetapi kekuatan,” tambahnya.
Sekretaris Panitia, Fahmy Husein Syech Assegaf, menjelaskan tradisi ini telah berlangsung sejak berdirinya Masjid Agung Al-Baitul Qadim pada tahun 1806. Tahun ini, panitia berhasil menggalang dana sebesar Rp53.689.000 dari donatur, infaq jamaah, kontribusi remaja masjid, hingga hasil penjualan makanan tradisional.
Ustadz Djamaludin Baria menambahkan, Airmata memiliki nilai historis tinggi karena dulunya menjadi daerah pembuangan dari berbagai etnis: Jawa, Sumatera, Banten, Bangka Belitung, hingga Dompu. Perpaduan budaya itu melahirkan tradisi seni, musik, dan kuliner yang masih lestari hingga kini.
“Perayaan Maulid ini adalah identitas masyarakat muslim Kupang, sekaligus bentuk ibadah dan cinta kepada Rasulullah SAW,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan doa oleh Imam Masjid Agung Al-Baitul Qadim Airmata, yang membuka prosesi arak-arakan Sripuan dari kediaman almarhum H. Birando Bin Tahir menuju masjid. Ribuan warga, termasuk Wali Kota Kupang, turut serta dalam prosesi ini.
Rangkaian kegiatan kemudian diakhiri dengan doa bersama, pembacaan Maulid Syaraf al-Anam, serta syukuran berupa persembahan buah-buahan dan makanan hasil swadaya masyarakat.
Editor: Nixon Tae