Notification

×

Iklan

Iklan

3 Destinasi Wisata Terbaik di Belu untuk Musim Hujan

Senin, 18 November 2024 | 4:19 PM WIB | Di Baca 0 Kali Last Updated 2024-11-18T08:19:42Z

  

Destinasi Wisata Air Terjun Mauhalek (Dok: Nixon Tae)
Timorexotic|| Musim hujan bukanlah penghalang untuk menjelajahi keindahan alam di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Berikut ada tiga rekomendasi wisata yang wajib Anda kunjungi:


1. Air Terjun Mauhalek  

Air Terjun Mauhalek adalah surga tersembunyi di Desa Dualasi Raiulun, Kecamatan Lasiolat, hanya beberapa kilometer dari pusat kota Atambua. Aksesnya mudah, dengan pintu masuk langsung di pinggir jalan.  

Pengunjung cukup membayar tiket masuk sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000, lalu melanjutkan perjalanan dengan kendaraan hingga area parkir. Dari sana, Anda hanya perlu berjalan kaki sekitar 5 menit untuk mencapai air terjun ini.  


Dengan kontur bebatuan kapur yang dialiri air jernih, Mauhalek sangat fotogenik. Lumut hijau yang tumbuh di bebatuan menambah suasana alami. Kolam-kolam kecil yang terbentuk di bawah air terjun menawarkan tempat berendam yang menyenangkan. Tempat ini sempurna untuk melepas penat dan menikmati keindahan alam. Setelah Anda menikmati air terjun Mauhalek yang begitu asri Anda bisa melanjutkan perjalanan untuk menikmati dua wisata alam berikut ini.


2. Padang Fulan Fehan  

Terletak di kaki Gunung Lakaan, lembah Fulan Fehan menghadirkan pemandangan sabana yang luar biasa. Berlokasi di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, sekitar 30 km dari Atambua, destinasi ini mudah dijangkau dengan perjalanan melalui jalur bukit dan ngarai yang memanjakan mata.  


Fulan Fehan terkenal dengan sabana hijau saat musim hujan dan berubah menjadi cokelat keemasan di musim kemarau. Tak hanya itu, kuda-kuda liar sering terlihat berkeliaran, menciptakan suasana yang khas. Nikmati keindahan matahari terbenam di sini, yang selalu memberikan pengalaman istimewa.  


3. Benteng Ranu Hitu  

Benteng Ranu Hitu, atau dikenal juga sebagai Benteng Lapis Tujuh, adalah salah satu benteng non-kolonial paling terawat di Nusa Tenggara Timur. Dibangun pada abad ke-15, benteng ini terletak di kawasan Fulan Fehan, Desa Dirun.  


Dengan tujuh lapisan dinding batu karang, tempat ini menyimpan cerita sejarah yang menarik. Suasana mistis terasa saat melewati pintu-pintu benteng yang dikelilingi oleh pepohonan rimbun dan lumut hijau. Di dalamnya terdapat meriam, makam raja, permaisuri, dan tempat ritual adat yang sarat makna.  

Editor: Nixon Tae
×
Berita Terbaru Update