Notification

×

Iklan

Iklan

Asosiasi Pengusaha dan Peternak Indonesia akan Menjadi Jembatan antara Pemerintah dan Pengusaha

Sabtu, 09 September 2023 | 6:58 PM WIB | Di Baca 0 Kali Last Updated 2023-09-09T10:58:26Z

 

Forum Pendiri Asosiasi Pengusaha dan Peternak Indonesia (ASPETIN) menggelar sidang paripurna

Kupang,Timorexotic.com|| Forum Pendiri Asosiasi Pengusaha dan Peternak Indonesia (ASPETIN) menggelar sidang paripurna di Hotel Kristal Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu, 09 September 2023. 


Sidang paripurna ini bertujuan untuk mengesahkan aturan dasar dan aturan rumah tangga (AD/ART) organisasi guna membahas perkembangan dan kemajuan ASPETIN.


ASPETIN, yang berdiri di NTT, salah satu  provinsi ternak yang menduduki urutan kelima terbesar di Indonesia, akan berfungsi sebagai jembatan kemitraan antara pihak pemerintah dan pelaku usaha peternakan. Organisasi ini juga memiliki fokus utama pada peningkatan populasi ternak.


Ketua Umum ASPETIN, Wihers R. Herewila, dalam pernyataannya kepada media, menggarisbawahi pentingnya hadirnya ASPETIN untuk membantu memfasilitasi dan melindungi kepentingan anggota serta usaha peternak. Ia menjelaskan bahwa masih banyak persoalan dan kebijakan yang belum mendukung pengusaha dan peternak, seperti masalah pakan ternak dan pemotongan hewan betina produktif. ASPETIN berencana untuk berdiskusi dengan pemerintah guna mencari solusi terbaik.


"Potensi peternakan di NTT ini sangat besar, namun ada banyak persoalan dan kebijakan yang belum berpihak pada pengusaha dan peternak. Oleh karena itu hadirnya ASPETIN ini untuk membantu memfasilitasi, melindungi, kepentingan anggota dan usahanya," jelas Wihers.


Organisasi nasional ini berkantor pusat di Kota Kupang, NTT, namun cakupannya bersifat nasional, memungkinkan untuk membuka kemitraan di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah pasokan pakan ternak yang sebagian besar masih diimpor dari luar daerah. Wihers mencatat bahwa hanya beberapa pemain besar yang menguasai bisnis ini, sementara sumberdaya lokal yang dapat digunakan untuk menciptakan pakan ternak berkualitas belum dioptimalkan. Oleh karena itu, ASPETIN berencana melakukan penelitian untuk mengidentifikasi kendala dan mencari solusi yang lebih baik.


"Contohnya pakan ternak yang digunakan oleh peternak kita adalah pakan-pakan dari luar daerah, yang dalam link bisnisnya hanya dimainkan oleh 5 sampai 7 orang, karena perputaran uang dalam sektor itu kurang lebih 2 triliun, nah padahal sumberdaya lokal yang bisa kita lakukan dalam menciptakan pakan-pakan cukup baik dan kita akan lakukan penelitian apa kendalanya," pungkas Wihers. 


Dengan langkah-langkah progresif seperti ini, ASPETIN berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan industri peternakan di Indonesia, khususnya di NTT. Organisasi ini siap menjadi mitra yang kuat dalam mendorong kemajuan sektor peternakan dan pengusaha di seluruh negeri.

Penulis: Febro Kapitan 


×
Berita Terbaru Update