Notification

×

Iklan

Iklan

Tarian Massal di Ngada yang Mirip Tarian di India

Rabu, 28 Juni 2023 | 10:03 AM WIB | Di Baca 0 Kali Last Updated 2023-06-28T02:03:25Z
Tarian Ja'i Kabupaten Ngada (foto:Istimewa).

Timorexotic.com|| Bajawa adalah ibukota Kabupaten Ngada. Nama Bajawa sebenarnya berasal dari Bhajawa" yaitu nama satu dari antara tujuh kampung di sisi barat Kota Bajawa. Bhajawa kemudian berubah menjadi Bajawa karena penyesuaian pengucapan terutama bagi orang Belanda ketika itu yang tidak bisa berbahasa daerah dengan benar.


Bajawa, yang merupakan salah satu kota di pulau Flores, NTT adalah terkenal dengan Gunungnya yang indah Inerie dan Kampung Bena di kaki gunung. Selain Inerie, kota ini memiliki udara sejuk dan kopi Flores yang terkenal yang memiliki cita rasa khas kepulauan. 


Salah satu bentuk kesenian yang berasal dari Kabupaten Ngada yaitu tari Ja'i. Kata Ja'i dalam bahasa daerah etnis Ngada berarti tarian. Tarian ini pada awalnya menjadi tarian milik etnis Ngada, hanya untuk tarian pembuka atau pelengkap dari ritual mendirikan rumah adat untuk merayakan sukacita dari kemuliaan jiwa dan kemerdekaan roh dan bentuk permohonan serta perlindungan kepada yang Maha Kuasa sebagai ungkapan syukur, menolak bala, dan sebagai pewarisan nilai- nilai ritual.


Kemudian mengalami sedikit perkembangan, Tari Ja'i ditampilkan di halaman tengah pelataran kampung ( Kisa Nata ) yang dijadikan tempat pemujaan sakral. Di tempat ini juga merupakan ruang bagi para pemusik gong gendang (go-Laba) memainkan alat musik untuk mengiringi tari Ja'i untuk segala hal yang berkaitan dengan daur hidup seperti upacara kelahiran, pernikahan hingga kematian Keberadaan tari Ja'i saat ini, tentunya tidak dapat dipisahkan dari sejarah awal yang melatarbelakangi terciptanya gerak tari Ja'i tersebut. 


Adapun sejarah awal mula tari Ja'i ini, hanya diuraikan dari cerita yang berkembang di kalangan seniman tari Ja'i dan tokoh masyarakat yang mendengar cerita dari tetua pada jaman dahulu. Yang mereka ketahui, tari Ja'i merupakan hasil karya cipta nenek moyang dan leluhur masyarakat Ngada meskipun secara pasti tidak dapat diketahui siapa nama penciptanya karena tarian ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu diwariskan secara turun-temurun sebagai warisan leluhur beberapa generasi sebelumnya, meskipun tidak ada sumber tertulis yang menyebutkan kapan tarian ini diciptakan , dan siapa penciptanya.


Namun secara lisan telah dijelaskan secara turun-temurun kepada tokoh-tokoh masyarakat, seniman dan para budayawan. Konon, tarian massal ini asal-usulnya dari India yang pada abad pertengahan dibawa para eksodus India ke Flores, NTT. Tak heran kalau ada yang menyebutkan bahwa tari Ja'i khas Ngada- Bajawa ini mirip dan sebangun dengan satu jenis tarian populer di India bernama Ja'i Ho. Perkembangan zaman tidak dapat dipungkiri telah mempengaruhi konstruksi kebudayaan. Hal inipun terjadi pada tariJa'i. Sebelumnya tari Ja'i yang hanya diiringi oleh gong dan gendang namun kini telah dimodifikasi dengan menggunakan alat musik modern. Hal ini dibuktikan dengan lahirnya lagu-lagu yang berirama Ja'i di kabupaten Ngada


 Kemiripannya terletak pada kharakter dasar tarian itu sendiri, yakni sebagai tarian massal atau tarian komunal (bukan aksi individu). Artinya, semakin banyak orang yang ikut menari (Jai), semakin nikmat dan indah Ja'i itu ditonton. Karena itu tarian ini hanya cocok bagi masyarakat komunal (lawan dari masyarakat individual) yang menjadi ciri khas masyarakat NTT kebanyakan.Dilakukan berulang-kali mengikuti irama lagunya yang khas atau gong-gendang yang mengiringinya. 


Simple ragamnya namun kaya energinya. Dilakukan penuh rasa, sepenuh jiwa, sembari merengkuh dan melepaskan energi. Formasi Ja'i mirip barisan tentara. Jumlah dan panjang barisan bisa disesuaikan dengan kondisi ruangan. Orang yang berada di barisan paling depan biasanya jadi pemimpin.


Selain pesona Gunung Inerie, Bajawa ternyata juga memiliki air terjun yang indah yang merupakan alternatif wisata bagi pengunjung yang ingin menjelajahi kota Bajawa. Terletak di Desa Pape, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, ada air terjun dengan ketinggian sekitar 30 m yaitu nama Air Terjun Ogi. Dihiasi oleh pepohonan yang rimbun, hamparan sawah dan udara yang jauh dari polisi membuat air terjun ini terasa sejuk dan indah. Desa Tradisional Belaraghi adalah salah satu dari sedikit desa tradisional etnis Ngada yang masih dipertahankan dan masih sangat tradisional. Desa tradisional Belaraghi terletak di Keligejo - Distrik Aimere dan berjarak 45 km dari Kota Bajawa. Untuk mencapai desa tradisional Belaraghi ada 2 alternatif, yaitu trekking dari Wolowio melalui hutan dan bukit selama 3 jam dan dengan kendaraan pribadi dari Aimere.


Di Ngada terdapat beberapa destinasi wisata. Salah satunya adalah Pantai Ena Gera yang berada di Desa Wolotelu, Distrik Mauponggo, Kabupaten Nagekeo. Pasir putih bersih membuat wisatawan ingin betah berlama-lama di pantai selatan Flores. Di sini Anda dapat menikmati komunitas kuliner, seperti daging gurita, jagung bakar, dan pisang bakar yang dijual dengan harga terjangkau.

Editor: Nixon Tae 

Berbagai Sumber

×
Berita Terbaru Update