Kupang,Timorexotik.com|| Salah satu tempat yang ramai dikunjungi warga masyarakat Kota Kupang bahkan warga dari luar Kota Kupang yang datang melihat keindahan dari air mancur (air menari) di bundaran pekerjaan umum (PU) atau yang akrab disebut Patung Tirosa merupakan singkatan dari Timor, Rote dan Sabu. Patung ini untuk mengenang kembali persatuan tiga wilayah sejak dulu, yakni Pulau Timor, Pulau Rote dan Pulau Sabu.
Akhir-akhir ini masyarakat Kota Kupang ramai memperbincangkan soal lampu yang ada di bundaran PU tersebut karena jarang menyala. Oleh sebab itu siapakah yang memiliki hak atau kepemilikan dari air mancur tersebut.
Mantan Wali Kota Kupang Jefirtson Riwu Kore ketika melakukan ngopi bareng bersama para jurnalis di pantai tedis, Lahi Lai Besi Kopan (LLBK),Jumat (04/11 /22), Jeriko menjelaskan bahwa air mancur tersebut bukan milik Pemerintah Kota Kupang tetapi atas kerjasama antara Pemkot Kupang dan Bank NTT.
"Air mancur itu bukan milik Pemkot Kupang, tetapi kerjasama Pemkot dan Bank NTT, makanya ada nama Bank NTT disitu, selama ini yang bayar listrik juga Bank NTT, yang hidupin lampu juga Bank NTT jadi kita meminta tolong agar bisa dihidupkan," jelas Jeriko.
Lebih lanjut disampaikannya bahwa, biaya listrik untuk menyalakan lampu dari air mancur tersebut juga sangat mahal. Oleh karena itu Jeriko mengungkapkan bila terdapat informasi mengenai air mancur atau lampu di bundaran PU adalah bukan urusannya dengan Pemerintah Kota Kupang tetapi langsung dengan Bank NTT.
Jeriko juga menceritakan ketika ia bertemu dengan Wakil Wali Kota Surabaya, Jeriko sempat menyinggung soal air mancur yang ada di Kota Kupang dan air mancur di Surabaya.
"Saat saya bertemu dengan Wakil Wali Kota Surabaya, beliau menyampaikan bahwa di Surabaya juga jarang menyalakan lampu air mancur karena biayanya sangat tinggi," ujar Jeriko mantan Wali Kota Kupang.
Penulis: Nixon Tae
