ATAMBUA, Timorexotik.com|| Dinas Kesehatan Kabupaten Belu menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektor tentang Kesehatan Jiwa di Aula Hotel Nusantara II, Selasa, (25/10/2022).
Pertemuan ini bertujuan dalam mempercepat penyelesaian permasalahan/isu-isu yang selama ini menjadi keluhan masyarakat terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Wakil Bupati Belu, Dr. Drs. Aloysius Haleserens, MM mengatakan, ODGJ pada Tahun 2019 sebanyak 148 orang. Tahun 2020 meningkat menjadi 210 orang dan tahun 2021 naik menjadi 229 orang.
" Trend ODGJ terus naik dari tahun ke tahun. Menjadi pertanyaan, apakah kita membiarkan mereka, tentunya tidak. Bagaimana kita menangani mereka, caranya adalah dengan Holistik Komprehensip, pendekatan itu yang dipakai," ungkap Wabup.
Sambung Wabup, dalam penanganan ini, data harus sama antar semua lintas sektor baik itu data dari Kecamatan maupun dari Puskesmas.
"Hari ini akan dibentuk Tim Pengendali sehingga kita semua berkolaborasi dalam penanganan ODGJ di Kabupaten Belu. Kita juga akan menyelaraskan metode penanganan ODGJ dengan pihak Provinsi," katanya.
Wabup mengingatkan Camat dan Kepala Puskesmas agar tidak menganggap enteng persoalan ODGJ.
"Ingat, ODGJ adalah salah satu sumber daya bangsa ini, jangan dibiarkan mereka sakit seperti ini, tetapi harus secepatnya diintervensi oleh kita semua," tandasnya.
Rakor tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Nur Azizah, Kadis Kesehatan Kabupaten Belu, drg. Ansila E. Mutty dan Kadis Sosial, Dra. M.K. Eda Fahik, sedangkan Peserta Rakor berasal dari Unsur TNI-Polri, Utusan OPD terkait, Para Camat dan Lurah. (prokopimbelu)
