Notification

×

Iklan

Iklan

Balai Pelatihan Dan Pemberdayaan Masyarakat DTT-Denpasar Gelar Pelatihan Calon Transmigran di Kapitan Meo

Minggu, 09 Oktober 2022 | 6:25 PM WIB | Di Baca 0 Kali Last Updated 2022-10-09T10:27:19Z

Malaka, Timorexotik.com|| Guna meningkatkan kualitas dan mutu anggota calon transmigran (catrans) maka Balai Pelatihan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa DTT-Denpasar gelar pelatihan bagi masyarakat di Desa Kapitan Meo. 

Pantauan media pada Sabtu (07/10/22) kegiatan pelatihan dan transmigran untuk angkatan pertama ini diselenggarakan di Kantor Desa Kapitan Meo, Kecamatan Laen Manen, Kab. Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tejo Pungkas SE, selaku penanggungjawab Panitia Pelatihan Calon anggota Migran Angkatan 1 ( satu) UPT Kapitan Meo Kabupaten Malaka melaporkan bahwa transmigrasi pertama dilaksanakan sebagai berikut: latar belakang dari program ini disusun sebagai acuan bagi pelaksanaan pelatihan calon transmigran dalam mewujudkan transmigrasi yang kompeten, agar tercapai peningkat kualitas sumber daya manusia transmigrasi yang akan ditetapkan sebagai pemulihan transmigrasi.

"Pelatihan calon Transmigrasi diadakan sebagai upaya untuk menetapkan sebagai motivasi, partisipasi dan betah tinggal serta siap membangun di unit pemukiman transmigrasi (UPT)," katanya.

Dikatakan Tejo, disamping itu mereka dibekali tentang informasi pengetahuan dasar teknik yang berkaitan dengan keterampilan yang dibutuhkan di lokasi pemulihan dengan dasar kepentingan, kebutuhan dan pertimbangan tersebut, maka balai pelatihan dan pemberdayaan masyarakat desa daerah tertinggal dan transmigrasi ikut memperjuangkan kegiatan pelatihan ketrampilan calon transmigran, tambahnya.

Menurut Tejo, ada pun beberapa program yang dilansir dalam kegiatan ini, diantaranya;

1. program kerja daya pemberdayaan dan masyarakat desa tertinggal dan Transmigrasi Denpasar tahun anggaran 2022,

2. Rencana kegiatan balai pelatihan dan pemberdayaan masyarakat desa daerah tertinggal dan Transmigrasi tahun anggaran 2022,

3. Petunjuk Libba Balai pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dan daerah tertinggal dan Transmigrasi tahun anggaran 2022.

Dikatakan Tejo, tujuan dari pelatihan ketrampilan calon transmigran ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ketrampilan serta sikap calon transmigran yang sudah ditempatkan di daerah tujuan sasaran yang terwujudnya peningkatan dan pengetahuan, ketrampilan dan sikap calon trasnmigran yang mandiri melalui pelatihan ketrampilan calon transmigran.

"Peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 32 orang yang berasal dari Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Materi pelatihan ini berpedoman pada model ketrampilan calon transmigran bidang pembangunan sumberdaya manusia daerah tertinggal dan transmigrasi," tambahnya.

Sambungnya, target capaian dari kegiatan ini adalah: 

1. Peserta dapat mengolah lahan serta membuat bedengan,

2. Peserta dapat membuat mengembangkan bakteri tanah,

3. Peserta dapat membuat pupuk pestisida,

4. Peserta dapat memperbanyak bakteri pengurai dalam tanah. 

"Dari awal sampai sampai kegiatan berhasil ini peserta dalam keadaan sehat wal'afiat dan peserta seluruhnya berhak menerima sertifikat kelulusan," katanya.

Wilbrodus Nanggo Odjan mewakili peserta kegiatan dalam kesempatan tersebut menuturkan bahwa kami peserta transmigran angkatan pertama Desa Kapitan Meo, sangat berterimakasih karena yang disampaikan oleh pemateri para instruktur, para nara sumber yang begitu bermanfaat yang mungkin di dunia maya kami sudah mencari materi-materi yang digunakan namun kami tidak menemukannya. 

"Inilah harapan kami dari hari pertama hingga saat ini kami dapat aplikasikan seperti pak Gisman, dalam pemaparan materinya, yang menjelaskan bahwa materi-materi yang diberikan ini sangat berharga. Kalau kami warga trans pergi beli sayur di pasar tentu kami harus malu dan ini menjadi pedoman untuk kami," imbuhnya.

Diakhir kata, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Dinas Transmigran kabupaten Malaka yang telah hadir dan juga pada kesempatan ini kami mohon maaf jika ada kekhilafan dan kekeliruan disaat kegiatan berlangsung, tutupnya. 

Hal senada dilambungkan oleh Vinsensius Babu, S. PI. MSI selaku Kepala Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Kabupaten Malaka bahwa pihaknya hadir disini untuk memberikan dukungan khususnya warga trans pelatihan angkatan pertama ini, semua mereka datang sebagai support supaya warga di trans selalu bangkit dan selalu semangat untuk meningkatkan kehidupan di hari hari yang akan datang.

Vinsensius berharap, kegiatan dalam beberapa hari ini baik teori maupun praktek-praktek itu ada beberapa jenis tanaman yang sudah berikan pelatihan yang salah satunya pepaya kalifornia, cabe, sawi, terong Tomat dan hasil lainya. Semuanya harus diwujudkan harus ditanam. Melalui dinas dan pendamping akan selalu membantu untuk sukseskan program ini. 

"Disini juga sudah ada sarana pendukungnya yaitu traktor dan alat lainnya ini harus dimanfaatkan . Ini saya harus tegaskan terus karena konsep untuk membangun trans ini butuh proses yang panjang. Tentu kita semua pasti tahu saat kita proses awal dalam pembangunan trans-trans, begitu sangat sulit ada yang mendukung dan ada yang kontra tapi sudah membangun banyak yang mau, tapi tidak apa apa justru ada kontak itu yang membuat kami lebih semangat dalam membangun daerah ini. Kami membangun untuk masyarakat yang dapat bukan untuk kepala dinas yang dapat. Inilah program pemerintah yang baik dari pemerintah pusat sampai kabupaten membangun untuk masyarakat maka itu harus manfaatkan dengan baik," beber Vinsen. 

Oleh karena itu, sambungnya, diharapkan bagi masyarakat bahwa jika ada pelatihan-pelatihan keterampilan seperti ini perlu dimanfaatkan dengan baik.

"Ini program kita di kabupaten juga visi misi bupati dan wakili bupati dalam visi misi kerja juga ini sebagai salam satu program yang pertama itu adalah pertanian. Jadi kita di tasnya I I pertama sudah mulai. SDM sudah disiapkan, sumber daya alamnya ada sumber daya manusia juga ada. Nanti ada program program khusus di kabupaten Malaka saya akan pak bupati dan wakil bupati untuk ambil contoh dari trans ini. Maka itu harus benar benar manfaatkan lahan dijaga dan tetap di rawat," tutupnya. 

Kesempatan yang sama, Gimas PSM Ahli Selaku pelatih calon Transmigran angkatan 1 (satu) Provinsi Nusa Tenggara Timur Balai Pelatihan Dan Pemberdayaan masyarakat Desa Daerah Transmigran dan Transmigrasi Denpasar, kepada wartawan menyampaikan bahwa pelatihan ini buat semuanya dari awal sampai dengan akhir yang pertama di lakukan adalah membuat pembenahan tanah.

Ada beberapa hal yang kami lakukan yaitu:

1. Pembenahan lahan ini akan tanah menjadi lebih baik dari keras menjadi lunak. Setelah olah lahan kami gunakan pupuk cair organik yang kita pakai untuk menyemprot dan menyiram,

2. Netosida, harapan kami membuat pupuk ini agar tidak beli lagi pestisida, ini untuk penangkal hama saat hama datang mereka bisa menggunakannya tidak perlu beli lagi.

Gimas mengharapkan agar kedepannya mereka (peserta kegiatan) tidak lagi beli pupuk dan tergantung kepada tokoh tapi sudah bisa membuat sendiri, ini sangat harapkan, dan ini kami buat dari awal sampai dengan akhir karena di pertama itu namanya budidaya, mulai dari pengolahan lahan sampai dengan hasil panennya.

"Bahan yang di proses untuk menjadi pupuk tidak perlu beli di toko, tapi kita ambil dari lingkungan ini, kalau untuk pupuk kita mengoptimalkan bahan yang ada disini karena di pertanian itu ada tiga hal penting yakni: Pupuk Makro (NTK) kita ambil dari bahan bahan yang ada disini contoh dari bongkol pisang, batang pisang," terangnya.

Sambung Gimas, ini yang pihaknya lakukan agar mereka melaksanakan dalam proses pembudidayaan tanaman tidak lagi menggunakan pupuk kimia dan tidak tergantung pada toko.

"Pupuk yang dibuat dari bahan alamiah seperti batang pisang akar bambu dan lain lain bermanfaat untuk semua tanaman, karena dalam kegiatan kita lebih fokus pada holtikultura yaitu tanaman buah bunga dan sayuran. Mana yang bisa mereka lakukan mereka utamakan itu dulu, sehingga tidak berharap lagi kepada pihak lain, tapi sudah tergantung pada pihak diri sendiri-sendiri mau atau tidak ini tergantung dorongan dari kita," imbuhnya. 

Menurutnya, secara ilmiah sudah kita berikan, apakah mereka mau melaksanakan atau tidak nanti kita pantau bersama. Pemanfaatan dalam pengenalan pupuk, jadi pertanian ian itu tidak bisa menentukan jangka karena tanah sekarang kita lagi keras jadi harus melakukan terus menerus, tapi kalau tahan yang sudah normal tinggal memicu saja sudah jalan, tapi jangan lupa kita harus memberikan pupuk dasar, pupuk

"Dasarnya adalah kotoran hewan, maka disini sebagai penghasil ternak di NTT maka tidak boleh sia-siakan buangan ternaknya tapi harus bisa manfaatkan untuk lahan. Dengan adanya kotoran Hewan lalu dipicu dengan kotoran hewan ini ketemu. yang kita harapkan bakteri yang bekerja sangat membantu kita," tutupnya. 

Kegiatan tersebut berlangsung sejak Senin, 03 s/d Jumat 07 Oktober 2022. Turut hadir; Gisman, GSM (Ahli Dinas Transmigran Pusat), Tejo Pungkas SE sebagai penanggung jawab pelatihan calon transmigran Pemerintah pusat,

Vinsensius Babu, S. SP. MSI (Kepala Disnakertrans Kabupaten Malaka) bersama Staf, Kadis Transmigrasi Provinsi NTT, Kepala Desa Kapitan Meo, Pendamping Transmigrasi Kapitan Meo serta para calon transmigrasi. 

Penulis : Fredy Kabosu

×
Berita Terbaru Update