Notification

×

Iklan

Iklan

SMK Kusuma Atambua Partisipasi dalam Pagelaran Budaya RRI Atambua

Jumat, 06 Desember 2024 | 8:20 PM WIB | Di Baca 0 Kali Last Updated 2024-12-06T12:20:49Z

Atambua,TE|| SMKS Katolik Kusuma Atambua turut berperan aktif dalam pagelaran budaya bertema "Pengaruh Pemilih Milenial dan Gen Z pada Pilkada 2024" yang diselenggarakan oleh RRI Atambua pada Jumat, 6 Desember 2024. Acara ini berlangsung di Aula Sekolah SMKS Katolik Kusuma Atambua (Raibasin), dengan tujuan utama memberikan edukasi demokrasi kepada pemilih muda, khususnya generasi milenial dan Gen Z.


Acara ini disambut baik oleh Kepala SMKS Katolik Kusuma Atambu, Sr. Agustina Bete Kiik, SSpS bersama para suster, guru dan siswa-siwi dengan tarian tradisional (likurai).


Sebanyak 15 siswa dari SMKS Katolik Kusuma Atambua didelegasikan untuk mengikuti acara yang menampilkan talkshow dari tiga pembicara kompeten. Mereka membahas berbagai aspek demokrasi, termasuk pentingnya memilih berdasarkan visi, misi, dan program kerja calon pemimpin, bukan karena politik uang atau pengaruh negatif lainnya. 


Menariknya dalam talkshow ini, siswa-siswi menampilkan tarian tradisional (bidu lalok dato), vokal solo disertai musik band yang dibawakan oleh siswa-siswi SMKS Katolik Kusuma Atambua.


Pagelaran ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran meningkatnya kejahatan dalam proses demokrasi, seperti praktik politik uang, eksploitasi identitas politik, dan pemanfaatan generasi muda untuk tindakan-tindakan tidak etis demi memperoleh suara. Ketua Bawaslu Kabupaten Belu, Agustinus Bau, menekankan perlunya edukasi demokrasi yang berkelanjutan untuk mendorong pemilih agar lebih bijak.


“Melihat rendahnya pemahaman milenial dan Gen Z tentang demokrasi, pemberian materi ini sangat penting. Harapannya, pemilih dapat menentukan pilihan berdasarkan hati nurani, visi, misi, serta program kerja calon, bukan karena tekanan, uang, atau pengaruh pihak lain,” ungkapnya.


Menurut data terkini, sekitar 60% dari total pemilih adalah generasi milenial dan Gen Z, yang menjadi alasan utama perlunya peningkatan pemahaman mereka terhadap proses demokrasi. 


Yohanes Brekman Ngga’a Rua, salah satu pembicara, menyarankan agar pendidikan demokrasi mulai diajarkan sejak bangku sekolah dasar.


“Saya pikir, sejak SD, siswa sudah harus diperkenalkan dengan demokrasi yang benar. Dengan begitu, ketika mereka mencapai usia memilih, tidak ada lagi tindakan-tindakan kejahatan yang merugikan. Demokrasi harus dilaksanakan demi kebaikan bersama, bukan kepentingan satu kelompok,” jelasnya.


Kegiatan ini menjadi pengingat penting bagi generasi muda akan peran strategis mereka dalam pembangunan bangsa. Dengan pemahaman yang tepat, mereka diharapkan mampu memilih pemimpin yang tidak hanya memenuhi aspirasi rakyat, tetapi juga membawa perubahan positif bagi masa depan Indonesia.


Untuk diketahui bahwa sekolah pusat keunggulan ini memiliki enam program keahlian sebagai berikut; Busana, Kuliner, Usaha Layanan Pariwisata (ULP), Perhotelan, Kesehatan, Spa dan Kecantikan. 


Penulis: Mysheila Bere

Editor   : Nixon Tae


×
Berita Terbaru Update